Program Makan Bergizi Gratis MBG kembali disosialisasikan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sebagai upaya memperluas penerima manfaat dan memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Sosialisasi yang digelar di Kantor Kelurahan Kunduran, pada Rabu, 22 Oktober 2025, menjadi momentum penting dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), unsur pemerintah daerah, serta tenaga kesehatan setempat.
Edy Wuryanto menegaskan, program MBG merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Ia menjelaskan, sasaran program tidak hanya peserta didik di sekolah, tetapi juga ibu hamil, menyusui, dan balita, guna menekan angka stunting serta memastikan tumbuh kembang anak berlangsung optimal.
“Pemenuhan gizi sejak dini adalah fondasi untuk membangun generasi Indonesia yang sehat dan unggul. Kita harus memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan lingkungan yang sehat,” ujar Edy.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Gunalan, menekankan bahwa MBG bukan sekadar program pemberian makanan, tetapi juga strategi memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi daerah.
“MBG adalah program gizi berbasis rakyat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kesejahteraan rakyat. Melalui program ini, kita tidak hanya memberi makan, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan petani dan pelaku UMKM,” jelasnya.
Dari sisi pelaksanaan di lapangan, Kepala Puskesmas Kunduran, Catur Hendro Y, menambahkan bahwa pengawasan mutu makanan, edukasi gizi, serta penerapan standar higienitas menjadi kunci keberhasilan program.
“Program MBG tidak hanya tentang memberi makan, tetapi juga membangun kesadaran gizi dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Sosialisasi MBG di Blora diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam membangun generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
